google.com |
Kertas suara pemilihan legislatif tingkat pusat atau DPR-RI terdistribusi sebanyak 427 buah ke TPS 3, Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Sukmajaya, Depok, Rabu (9/4). Dari 427 kertas suara, hanya sebagian yang dipakai untuk mencoblos, yaitu 231 buah. Banyak hal yang menyebabkan kertas suara banyak tersisa, salah satunya adalah golput.
“Banyaknya kertas suara yang tersisa
tidak semuanya dikarenakan pencoblos memilih golput, akan tetapi banyak dari
mereka yang sudah pindah rumah,” ujar Agung Sabana, saksi dari PKS, TPS 3.
Selain kertas suara yang masih
banyak tersisa, suasana pemilihan legislatif di TPS 3 ini cenderung tidak
terlalu padat oleh warga yang ingin mencoblos. Mereka tidak perlu menunggu dan
mengantri terlalu lama untuk mendapatkan empat kertas suara dan masuk ke bilik.
Akan tetapi, banyak di antara
warga yang mengaku tidak mengerti karena kurangnya sosialisasi mengenai
pemilihan ini.
“Iya, banyak yang tidak mengerti dan
merasa bingung ketika membuka kertas suara. Terlalu banyak partai dan nama
calon legislatif yang tidak dikenal. Ibu-ibu di sebelah saya saja
bilang mau nyontek pas nyoblos.” Ujar
Upi disertai tawa.
Selain warga, panitia, dan saksi, hadir
pula seorang relawan dari Panwaslu
yang melihat dan mengawasi jalannya pemilihan ini. Relawan ini bertugas merekapitulasi
hasil jalannya pemilihan legislatif di beberapa TPS di daerah Depok dan akan
melaporkannya ke pusat.
“Pemilihan legislatif di TPS 3 ini
kerjasama antar panitia sudah cukup baik. Mungkin karena kurangnya pengalaman
dan sosialisasi yang membuat perhitungan sedikit lama dan terlihat kurang
terkoordinasi dengan baik,” ujar Dede, saksi dari PDIP.
Teks: Yasmin Shafiyyah