(sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYn7-3tqH8WvdQjuxmR9DHIwX8_QTNvFS6N8v6I9BFCoq4q-Sf0DPDRHHBn_-KzEk9dWFJSQd9vvFqomptlmjFkPZQXW_POwWnzr4dGUVx1tCp5HyQgQv6Gv5DYB6B9if3iahMb1A3Nw-6/s1600/akibat+menonton+tv+terlalu+lama1.jpg)
Televisi bukan lagi hal yang aneh untuk semua orang,
begitu pula di Indonesia. Melalui
televisi, kita dapat
memperoleh informasi dengan sangat mudah meskipun informasi itu datang dari bagian
bumi lain yang sangat jauh jaraknya. Dan salah satu industri yang ada dan
diminati di televisi adalah industri hiburan, di seluruh dunia dan termasuk
pula negara kita, Indonesia. Industri hiburan nyatanya memang sangat ditunggu
banyak orang dengan segala bentuk pula produksi hiburan yang ditawarkan. Mulai
dari program komedi, acara musik, penayangan film, penayangan sinetron,
penayangan pertandingan olahraga, acara kuis, dan masih banyak lagi. Tidak bisa
dipungkiri lagi, manusia memang tidak bisa hidup tanpa adanya hiburan. Mungkin,
untuk sejenak membuang penat dalam kehidupan sehari-hari dengan segala
problematiknya.
Industri hiburan di televisi pun bisa menjadi ajang
unjuk gigi bagi para seniman, atau biasa disebut dengan artis
(diambil dari kata art
yang berarti seni) dalam
memamerkan karyanya untuk menghibur orang banyak. Selain itu, industri ini juga
dapat menjalankan roda ekonomi. Jadi, semakin banyak orang yang menonton atau
menikmati, semakin banyak pula pundi-pundi uang yang masuk ke dalam industri
ini. Bukan tidak mungkin, kita bisa menyebut industri ini sebagai industri yang
cukup menjanjikan. Dan realitasnya, memang banyak orang yang menjadi makmur dan
bisa disebut kaya raya setelah masuk dan berkecimpung dalam industri ini.
Namun, dewasa ini industri hiburan di Indonesia
mengalami sesuatu yang buruk. Mengapa bisa dibilang buruk? Karena, hiburan di
Indonesia semakin lama semakin keluar jalur dalam menghibur. Bahkan, hiburan di
Indonesia dapat dibilang membodohi. Walaupun, tidak semua acara atau program
televisi dikategorikan masuk dalam industri hiburan yang membodohi penonton.
Sudah banyak pula produksi industri hiburan Indonesia memiliki kualitas yang
baik, bahkan tidak sedikit yang dapat membanggakan dan membawa nama baik negeri
sendiri di kancah internasional.
Contohnya saja, sudah mulai banyak acara seperti talkshow (suatu
acara yang narasumber dan pewawancaranya berbincang secara langsung) yang
mengundang narasumber berkualitas, dan bukan tidak mungkin dapat menginspirasi
orang banyak. Tidak sedikit pula beberapa film karya anak Indonesia berhasil
meraih berbagai penghargaan yang bergengsi di kancah internasional. Selain itu,
masih banyak pula produksi yang berkualitas dari industri hiburan Indonesia.
Tetapi memang,
mayoritas hiburan Indonesia saat ini, khususnya di televisi, mengandung banyak
hal yang tidak baik untuk ditonton, apalagi untuk anak dibawah umur. Tidak bisa
dipungkiri lagi, bahwa penikmat acara hiburan memang lebih banyak dari kalangan
anak dibawah umur. Realitasnya, di setiap rumah minimal memiliki satu televisi.
Bila orang tua sudah sibuk akan kesibukannya masing-masing, sudah pasti anak
mereka lah yang menonton acara di televisi. Bahkan, penggolongan umur untuk
menonton seperti R-BO (Remaja-Bimbingan Orangtua), SU (Semua Umur), dan D
(Dewasa) sudah tidak lagi efektif. Kurangnya sosialisasi akan penggolongan umur
turut menjadi faktor tidak efektifnya penggolongan umur. Adanya lembaga sensor
pun masih sering dikeluhkan kinerjanya dalam mengawasi pertelevisian Indonesia,
terbukti dengan mulai banyaknya laporan mengenai tayangan yang bermasalah.
Banyak hal yang mengotori industri hiburan Indonesia, dari kekerasan baik fisik
maupun non-fisik, pelanggaran hak privasi, malpraktik jurnalisme, sisipan
politik, isu SARA, dan lain sebagainya. Hiburan tidak lagi hiburan, bahkan
penonton di Indonesia pun mulai terlarut dalam pembodohan yang disisipkan lewat
hiburan di televisi.
Oleh Herdi Alif Al Hikam
Editor: Elva Mustika Rini
0 comments:
Posting Komentar