The Indonesian Living Legend of Youtube Phenomenon: GAC

Bagi sebagian besar anak muda yang menggandrungi situs Youtube, nampaknya nama Gamal, Audrey, Cantika tidak lagi asing di telinga. Berawal dari . . .

The Indonesian Living Legend of Youtube Phenomenon: GAC

Bagi sebagian besar anak muda yang menggandrungi situs Youtube, nampaknya nama Gamal, Audrey, Cantika tidak lagi asing di telinga. Berawal dari . . .

Rabu, 31 Oktober 2012

Meraih Taqwa Melalui Ibadah Qurban

Kita telah menyambut tamu istimewa yaitu Hari Raya Idul Adha. Gemuruh takbir turut bersahutan di hari yang mulia ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, di hari itu dilakukan penyembelihan hewan qurban. hewan yang disembelih dalam rangka mendekatkan diri pada Allah Ta'ala adalah seperti sapi, kambing juga domba.

Ilustrasi: Chairunnisa
 Menyembelih hewan qurban termasuk amal salih yang paling utama. Mengabaikan masalah riya' dalam berqurban, banyak hikmah yang bisa diambil dari berqurban. Dengan berqurban, kita bisa bersyukur kepada Allah atas nikmat hayat (kehidupan) yang diberikan. Dengan mensyukuri nikmat Allah, kita bisa terhindar dari azab dan siksa Allah yang sungguh pedih.

Selanjutnya, kita bisa menghidupkan ajaran Nabi Ibrahim. Ketika itu, Allah memerintahkan beliau untuk menyembelih anak tercintanya sebagai tebusan yaitu Ismail as ketika hari an nahr (Idul Adha). Dengan begitu, setiap mukmin dapat mengingat kesabaran Nabi Ibrahim dan Ismail as yang membuahkan ketaatan pada Allah dan kecintaan pada-Nya lebih dari anaknya dan diri sendiri. Pengorbanan seperti inilah yang menyebabkan lepasnya cobaan sehingga Ismail pun berubah menjadi seekor domba. Jika setiap mukmin mengingat kisah ini, seharusnya mereka mencontoh dalam bersabar ketika melakukan ketaatan pada Allah dan seharusnya mereka mendahulukan kecintaan Allah dari hawa nafsu dan syahwatnya.

Yang terakhir, ibadah qurban lebih baik daripada bersedekah dengan uang semisal dengan hewan qurban. Sudah sepantasnya orang yang berkemampuan untuk menunaikan ibadah qurban ini.

Yang dimaksudkan bukanlah menyembelih saja. Bukan pula daging dan darah qurban yang Allah harapkan. Allah tidak butuh pada segala sesuatu. Dia lah yang pantas diagung-agungkan. Yang Allah harapkan dari qurban tersebut adalah keikhlasan, ihtisab (selalu mengharap-harap pahala dari-Nya) dan niat yang baik.

Oleh karena itu, Allah katakan (yang artinya), "Ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapai ridho-Nya". Inilah yang seharusnya menjadi motivasi ketika seseorang berqurban, yaitu ikhlas. Bukan riya' atau berbangga dengan harta yang dimiliki, dan bukan pula menjalankannya karena sudah jadi rutinitas tahunan.

Oleh: Deasy Amalia

Sabtu, 27 Oktober 2012

Opening Community Development 2012






Pagi kemarin, tanggal 27 Oktober 2012, Community Development (Comdev) PNJ telah dibuka secara resmi oleh Pudir 3 bagian Kemahasiswaan, Lenny, PO, Audy Pratama, ketua BEM, serta ketua RT dan RW setempat. Bertempat di Desa Tapos, Depok, masyarakat antusias dengan acara tersebut. Dengan dipotongnya pita, Comdev resmi sudah dibuka.


Ada dua tempat berbeda saat pembukaan tersebut. Petama di majelis RT 01 yang digunakan sebagai tempat pembukaan formal. Yang kedua di lapangan RT 03 sebagai tempat diselenggarakannya berbagai lomba, diantaranya lomba makan kerupuk, mengoper karet dengan sedotan, dan memindahkan oncom dengan sumpit. Antusias anak-anak amat besar.


Menginjak tahun ketiganya, Comdev masih memiliki empat aspek yang hendak dikembangkan di desa ini. Pertama kesehatan, kedua pendidikan, ketiga PSDM, dan keempat kewirausahaan. Masing-masing aspek merupakan elemen yang penting demi memajukan sebuah desa.


Berbagai kegiatan dirancang hampir sama dengan tahun sebelumnya. Yang berbeda, tahun ini kewirausahaan mencoba untuk budidayakan ikan lele sebagai bahan pokok untuk penghasilan mereka dari yang tahun sebelumnya membudidayakan kripik. Karena lele dilhiat cukup potensial di sana.


Pelaksanaan pun kembali dilaksanakan di desa Tapos, Depok. Hal ini dilakukan karena panita ingin memaksimalkan tahun lalu dan ingin lebih mengembangkan kewirusahaan di desa tersebut.

Sesuai namanya, Comdev diselenggarai untuk mengembangkan potensi suatu desa agar menjadi lebih baik. “Target utama kita yaitu mengharapkan warga Tapos agar bisa menjadi warga yang mapan dan mandiri serta bisa meningkatkan kesejahteraannya.” Ungkap Agung selaku HPD.
Atas dukungan besar dari berbagai pihak, perhelatan Comdev akan lebih baik dan menjadi pemicu kesejahteraan warga. Semoga kita bisa terus memberi yang terbaik dan tetap mengabdi sepenuh hati kepada sesama yang membutuhkan.


#Mengabdisepenuhhati


Naskah: Deasy Amalia
Foto: Dokumen Comdev

Kamis, 18 Oktober 2012

THE 35TH JAZZ GOES TO CAMPUS




Jazz Goes To Campus (JGTC) siap digelar!

Sebagai festival Jazz tertua di Indonesia dan tertua kedua di dunia setelah North Sea Jazz Festival, JGTC kembali hadir dengan berbagai inovasi baru.

Pada tahunnya yang ke-35 ini, nilai utama yang ingin diturunkan oleh penyelenggara JGTC adalah passion. Passion yang dimaksudkan adalah perwujudan dari kecintaan panitia serta sense of belonging terhadap acara ini.

Mengusung tema “Freedom of Jazzpression, JGTC berusaha untuk menggambarkan kebebasan musik Jazz dalam berekspresi,"Fredom of Jazzpression menggambarkan kebebasan musik jazz dalam berkspresi. Ini berarti kami akan menampilkan berbagai sub genre dalam jazz dan menunjukkan bahwa jazz memiliki keragaman." Ungkap Siward Mandira Ludin selaku Project Officer dari JGTC 2012 ini.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, JGTC memiliki beberapa rangkaian acara dan penampilan para musisi lokal atau internasional. Salah satu rangkaian acara The 35th Jazz Goes To Campus tahun ini adalah JGTC Roadshow yang akan menyambangi dua kota di dalam dan luar Pulau Jawa, yaitu kota Malang dan Bali pada tanggal 13 dan 16 November 2012. JGTC Roadshow ini bertujuan untuk memperkenalkan musik jazz sendiri pada khalayak.

Perjalanan panjang dari rangkaian acara JGTC pun akan diakhiri dengan manis pada tanggal 25 November 2012. Pada hari Minggu tersebut, sekali lagi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia akan merasakan kemeriahan The 35th Jazz To Campus Festival. Dengan menampilkan musisi-musisi jazz ternama baik dari tanah air maupun musisi international sebanyak 38 penampil, penonton tak akan merasa jenuh. Panggung JGTC nantinya akan dimeriahkan oleh Orange Pekoe (Japan), Martin Denev (Bulgaria), The Groove, BLP ( Barry Likumahuwa Project ), Kunokini, Tribute to Bubi Chen Project ( Jeffrey Tahalele, Cendy Luntungan, Nesia Ardi / Ines, dan Andi Wiriantono ) dan masih banyak lagi musisi jazz dari tanah air maupun dari international lainnya.

Berbeda dari tahun sebelumnya, JGTC Festival kali ini akan dilengkapi dengan video mapping serta penyediaan jazz museum yang akan menceritakan perjalanan sejarah music jazz, jazz di Indonesia, dan tentunya JGTC itu sendiri. Selain itu, venue pun ajan diperluas.

Dengan dibunyikannya gong secara simbolik oleh Jossy P. Moeis selaku pimpinan FEUI dalam JGTC Opening & Press Conference 17 Oktober lalu, maka rangkaian acara dari The 35th Jazz Goes to Campus telah dimulai.



FEEL THE FREEDOM OF JAZZPRESSION!






Naskah: Deasy Amalia
Foto: Btari Puspita Rini