Kamis, 17 Januari 2013

The 32nd Indonesia Book Fair



Indonesia Book Fair (IBF) 2012 kembali digelar di Istora Senayan, Jakarta, 17-25 November 2012. IBF tahun ini mengangkat tema “The Power of Creativity” karena buku merupakan sarana bagi orang untuk berkreatifitas.
Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) menyelenggarakan IBF yang ke-32 tahun. Acara ini memang menjadi acara tahunan untuk diselenggarakan. Tujuan diselenggarakannya IBF, baik tahun ini maupun tahun-tahun sebelumnya sama, yaitu untuk mempromosikan buku-buku, membantu penerbit melakukan transaksi jual-beli dengan customer, transaksi hak cipta, memberi akses masyarakat untuk membeli buku dengan harga diskon, dan, yang paling penting, menumbuhkan minat baca di masyarakat.
Sasaran utama IBF ini adalah masyarakat dan dunia pustaka, agar penerbit dapat memberi tahu buku-bukunya kepada masyarakat. IBF setiap tahunnya juga diramaikan oleh perpustakaan daerah, perpustakaan nasional, perpustakaan instansi dari KPK, Kementerian Kesehatan, dan sebagainya. Sehingga dapat meningkatkan pula minat budaya masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan.
Pada IBF tahun ini, terdapat 160 stand yang terdiri dari sekitar 70 penerbit lokal dan 12 penerbit luar. Ada beberapa penerbit yang mengambil lebih dari 2 stand. Setiap tahunnya IBF selalu menawarkan kepada penerbit untuk menjadi peserta. Namun, setiap penerbit mempunyai pola penjualan sendiri, ada yang membutuhkan pameran, ada pula yang tidak membutuhkan. Jadi itu bukan keharusan. Ini bukti pelayanan Ikapi terhadap anggotanya untuk bisa berpameran. Tentunya penerbit yang memiliki waktu dan dana untuk berpameran di IBF, tetapi yang tidak pun Ikapi mengakomodasinya dengan menyediakan stand-stand gratis untuk Ikapi daerah. Jadi penerbit atau anggota Ikapi yang tidak bisa mengikuti pameran, bisa menitipkan bukunya di stand Ikapi daerah. Ada Ikapi DKI, Sumatera Utara, Jawa Timur, dan sebagainya.
Bursa buku merupakan hal yang paling utama di IBF ini. Terdapat beragam buku dari banyak penerbit yang berkualitas dengan harga terjangkau, bahkan ada diskon sampai 70%. Apalagi ada pula penerbit yang menjual buku-buku langka dan majalah-majalah lama yang dijual dengan harga murah seperti cuci gudang, dengan harga mulai dari Rp5.000.
Selain bursa buku, ada banyak acara di IBF 2012 ini. Misalnya, terdapat bursa naskah, di sana para penulis dapat memberikan naskahnya langsung kepada para penerbit. Tidak semua penerbit mengikuti kegiatan ini, beberapa di antaranya penerbit Bumi Aksara, Dixigraf Publishing Service, Mizan Grup, Penebar Swadaya-Puspa, Swara-Tiara, Tiga Serangkai, Pustaka Mandiri dan Zikrul Hakim Bestari. Ada juga Indonesia Right Fair, untuk penulis maupun penerbit dalam negeri yang mau menawarkan copyright buku-bukunya kepada penerbit dari mancanegara.
Selain itu ada pula beragam seminar, yaitu seminar internasional mengenai hak cipta, seminar mengenai e-book, seminar penulisan, seminar profesi analisme editor, dan lain sebagainya. Ada juga launching buku orang-orang besar di Indonesia, seperti buku milik Chairul Tanjung, Jokowi dan Dahlan Iskan. Terdapat lomba tari, science, jelajah buku, dan kegiatan wisata baca agar pelajar lebih mengenal buku. Termasuk juga pemutaran film dari beberapa buku yang dijadikan film.
“Tahun ini banyak acara bagus. Cuma ada beberapa hambatan karena faktor cuaca, adanya demo dan ada banyaknya acara di Senayan. Harapannya mungkin IBF tahun depan bisa lebih dikunjungi, ada lebih banyak lagi penerbit yang ikut bergabung,” ungkap Djaja Subakdja sebagai sekretaris Ikapi.

Naskah&Foto: Delia Fitri Sarah

0 comments:

Posting Komentar