Dewasa ini,
Indonesia sedang larut-larutnya dalam arus globalisasi dan salah satu yang
dibawa oleh arus globalisasi adalah proses westernisasi. Lalu apa
itu westernisasi? Westernisasi merupakan
penyerapan adat dan budaya bangsa barat oleh bangsa timur. Proses tersebut
membawa banyak perubahan, baik maupun buruk.
Dahulu negara
kita memang pernah dijajah bangsa barat, mungkin itu menjadi salah satu faktor
yang menguatkan proses westernisasi masuk ke dalam segi-segi
kehidupan bangsa Indonesia. Apalagi zaman sekarang, proses westernisasi semakin
mudah terjadi karena arus globalisasi dan kemajuan zaman. Hal apapun dapat
tersebar ke seluruh dunia dengan mudah dan cepat karena di zaman sekarang, meng-global
bukanlah mimpi di siang bolong.
Contohnya, dalam
bidang berbahasa. Di Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri ada banyak bahasa
yang notabene merupakan serapan dari bahasa Inggris, bahasa Belanda, ataupun
bahasa bangsa barat lainnya. Pengaruh proses westernisasi dalam
bidang kebahasaan memang sangat kuat. Bahkan bisa kita lihat saat ini di media
sosial yang sedang tren di kalangan anak muda, mereka selalu bangga dan dengan
mudahnya menggunakan bahasa asing di setiap post yang mereka
bagikan. Ironisnya lagi, beberapa anak muda di Indonesia pun lebih fasih
berbahasa asing daripada bahasa bangsanya sendiri.
Proses westernisasi dalam arus globalisasi yang begitu deras
menerjang zaman telah merenggut identitas bangsa secara perlahan. Padahal dalam
naskah Sumpah Pemuda yang merupakan tonggak kemajuan bangsa dari penjajahan,
dijelaskan bahwa para pemuda dan pemudi mengaku berbahasa satu, bahasa
Indonesia. Namun, kenyataannya sekarang para pemuda dan pemudi lebih nyaman
menggunakan bahasa asing, bahkan lupa bahasanya sendiri. Zaman sekarang para
murid-murid pun lebih bangga jika nilai bahasa Inggris lebih besar daripada
nilai bahasa Indonesia. Bahkan jurusan sastra Indonesia di beberapa
universitas, sering dianggap sebelah mata. Sungguh ironi negeri ini. Seharusnya
kita bisa mengikuti negara Prancis, di mana para rakyatnya bangga untuk
berbicara dan mempertahankan bahasa Prancis, bahasa nenek moyangnya sendiri.
Memang, bahasa asing apalagi bahasa bangsa barat dapat menunjang berkehidupan
dalam zaman global saat ini, khususnya dalam bidang karir. Bangsa barat
merupakan bangsa adikuasa di dunia. Banyak perusahaan dari bangsa barat yang
telah mendunia dan membutuhkan banyak karyawan yang bahkan diwajibkan untuk
fasih berbahasa Inggris. Selain itu, di era kemajuan teknologi seperti ini,
kita juga diharuskan untuk fasih berbahasa asing sebagai penunjang agar
mengerti bahasa untuk menjalankan program pada alat teknologi yang dibuat, yang
umumnya memang banyak dibuat oleh bangsa barat.
Namun, sudah
seharusnya kita tidak boleh menelantarkan bahasa Indonesia. Kita harus kembali
ingat, bagaimanapun juga bahasa Indonesia merupakan salah satu pemersatu
bangsa. Dengan bahasa Indonesia pula kita bisa memproklamirkan kemerdekaan
bangsa. Jangan terlalu mendewakan bahasa asing dalam berucap karena salah satu
identitas suatu bangsa adalah bahasanya. Maka dengan melestarikan bahasa
Indonesia, kita telah mewujudkan nasionalisme dengan cara yang sangat mudah.
Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang? Sudah seharusnya kita lebih bangga
berucap dan berbahasa menggunakan bahasa nenek moyang kita sendiri. Tunjukan
dan junjung tinggi identitas bangsa. Gunakanlah bahasa asing pada tempatnya dan
tetap lestarikan bahasa Indonesia, bahkan dalam obrolan santai ataupun
dalam post yang kita bagikan di media sosial.
Oleh Herdi Alif
Al Hikam
1 comments:
berbahasa satu, bahasa Indonesia :)) http://lukiskata.blogspot.co.id/
Posting Komentar