Bullying bukanlah sesuatu yang baru. Tradisi ini bahkan sudah ada sejak orang tua kita masih duduk di bangku sekolah. Akan tetapi, apa iya itu berarti kita nggak bisa berbuat sesuatu buat menghentikannya?
# Lingkaran Setan
Waktu ditanya kenapa seseorang mem-bully adik kelasnya di sekolah/kampus, besar kemungkinan jawabannya adalah karena dia juga dulu pernah di-bully. Sebagian besar orang mem-bully karena mereka berpikir itu adalah hal yang wajar, normal, dan sudah terjadi sejak bertahun-tahun lamanya. Seperti lingkaran setan yang nggak ada ujungnya, "si korban" bully nantinya akan berubah menjadi pem-bully dan korban akan terus-menerus berjatuhan.
# Tradisi
Seperti kita tahu bahwa bullying sudah ada sejak zaman papa dan mama masih di sekolah, atau bahkan lebih lama lagi. Jadi, kenapa ya kita masih mau mengikuti tradisi zaman ini? Beberapa orang bakal mencoba meyakinkan kita bahwa inilah cara yang paling ampuh untuk mendekatkan kita dengan adik kelas dan kakak kelas. Namun, seharusnya kita jauh lebih pintar untuk tahu bahwa itu nggak benar. Masih ada banyak cara buat mendekatkan diri dengan mereka selain dengan mem-bully.
# Jadi yang Pertama
Kadang-kadang hal yang menghalangi kita menghentikan bullying adalah lingkungan kita sendiri. Kalau di lingkungan kita ternyata semua orang mem-bully, apakah berarti kita harus jadi salah satu dari mereka? Walaupun teman-teman, kakak kelas, atau bahkan guru kita mem-bully, kita selalu punya pilihan untuk jadi yang pertama untuk berkata “stop”. Nggak ada jaminan bahwa kita bisa mengubah keadaan dan membuatnya lebih baik, tapi setidaknya kita sudah mencoba dan nggak membohongi diri sendiri.
Dikutip oleh: Deasy
Sumber: www.gadis.co.id
0 comments:
Posting Komentar